Kamis, 03 Mei 2012

Rhoma Klaim Lagunya Damaikan Suni-Syiah

TEMPO.CO, Surabaya - Menyelesaikan konflik antara Suni dan Syiah yang terjadi di Sampang, Madura, tak harus dengan hal-hal yang serius seperti mempertemukan kedua belah pihak ataupun melakukan investigasi dan advokasi. Raja Dangdut Rhoma Irama memiliki tip tersendiri untuk mendamaikan kedua belah pihak.

"Ingin konflik di Sampang cepat mereda, caranya dengar saja syair lagu terbaru di film saya," kata Rhoma Irama di Gedung Negara Grahadi Surabaya ketika ditanya sejumlah wartawan mengenai konflik antara Suni dan Syiah Sampang, Rabu 4 Januari 2012.

Dengan suara khasnya, lantas Rhoma mengutip sepotong syair lagu berjudul Ukwah. "Tuhan kita sama, nabi kita sama, kiblat kita sama, sholat kita sama, puasa kita sama, zakat kita sama, haji kita sama, kenapa harus saling mengkafirkan."

Jika kedua belah pihak (kelompok Suni dan Syiah) bernyanyi dan mampu meresapi syair lagu untuk film "Sajadah Kabah" (disutradarai dan dimainkan sendiri oleh Rhoma bersama Ridho Rhoma dan Ruhut Sitompul),  Rhoma yakin konflik di Sampang akan mereda dengan sendirinya.

Rhoma sendiri datang ke Surabaya dalam rangka persiapan Musyawarah Nasional Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) yang akan digelar di Garden Palace Hotel Surabaya pada 24-25 Februari 2012 mendatang.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

 ----------

Rhoma Irama Minta Umat Islam Mewaspadai Kelompok Wahabi

Jakarta (SIONLINE)- Musisi kondang sekaligus mubaligh, Rhoma Irama, diprediksi akan menjadi Ketua Umum Forum Silaturrahmi Takmir Masjid dan Mushola  Indonesia (Fahmi Tamami), sebuah ormas Islam yang dibentuk untuk melindungi masjid dan mushola dari intervensi faham Wahabi Salafi dan perpecahan umat Islam.

“Pada April 2012 nanti Fahmi Tamami akan resmi dideklarasikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta,” ujar Rhoma Irama dihadapan ribuan santri dan umat Islam serta tokoh masyarakat pada peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW yang diadakan di Pondok Pesantren (PP) Daarul Rahman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (18/3). Peringatan juga dihadiri Menag Suryadharma Ali dan sejumlah ulama dan habaib.

Rhoma Irama menjelaskan, dirinya tergerak untuk membentuk Fahmi Tamami setelah mengetahui banyak Masjid dan Mushola bahkan Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi milik Muhammadiyah, NU dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) ingin dikuasai kelompok  Wahabi  yang sering membidahkan bahkan mengkafirkan sesama umat Islam.

“Saya telah telephone KH Hasyim Muzadi, Prof Dr Din Syamsuddin dan Dr Tarmizi Taher, jawaban semuanya membenarkan kalau Masjid, Mushola bahkan Rumah Sakit dan PT miliknya ingin dikuasai kelompok Wahabi dan ini harus dicegah, maka didirikanlah Fahmi Tamami,” ungkap Rhoma Irama.

Rhoma Irama menjelaskan, saat ini kondisi umat Islam persis seperti yang digambarkan Rasulullah Muhammad SAW, bahwa umat Islam nanti seperti buih di lautan yang terombang-ambing ombak kesana kemari tanpa adanya suatu persatuan umat meski jumlahnya banyak. Pasalnya, umat Islam takut berjuang bahkan takut bicara yang benar. Perpecahan umat Islam selama ini diakibatkan politik devide et impera dari pihak musuh Islam.

“Jika umat Islam ingin bangkit kembali maka syaratnya ada tiga., yakni menjalin kembali ukhuwah Islamiyah, orientasi hidupnya selalu pada akhirat bukan dunia dan selalu menegakkan amar makruf nahi munkar,” tegas tokoh yang sering dipanggil Bang Haji dan Pemimpin Soneta Group tersebut. (*)


 

1 komentar: